Jumat, 14 Oktober 2011

PSSI Dianggap Memaksakan Kehendak

Jakarta - Kepengurusan baru PSSI di bawah Djohar Arifin Husin membuat banyak keputusan yang dianggap kontroversial dan menyalahi statuta. Otoritas sepakbola tanah air itu pun dinilai telah memaksakan kehendak.

Demikian diungkapkan Presiden Direktur PT Putera Samarinda Indonesia, Harbiansyah Hanafiah dalam perbincangan dengan detikSport melalui sambungan telepon. Harbiansyah menilai PSSI telah mengabaikan hasil Kongres Bali dan menabrak statuta sendiri.

"Mereka (PSSI) tidak memakai hasil Kongres Bali. PSSI memaksakan kehendak mereka sendiri. Bagaimanapun, biarpun ganti presiden berulang kali, semua tetap pakai UUD 45, UUD 45 itukan status PSSI," lanjut Harbiansyah beranalogi.

Tudingan Harbiansyah tersebut di antaranya terkait dengan keputusan PSSI yang memasukkan 24 klub sebagai kontestan Liga Indonesia musim 2011/12 ini. Padahal beberapa klub masih terjerat sanksi yang dijatuhkan pada Kongres Bali tersebut.

Hal lain yang dipermasalahkan adalah penunjukkan PT Liga Prima Sportindo sebagai pengelola kompetisi, menggantikan PT Liga Indonesia. Padahal seluruh perubahan tersebut hanya bisa dilakukan melalui kongres.

"Mereka melanggar amanah kongres di Bali. Kalau Kongres Solo itukan menetapkan kepengurusan seperti memilih ketua, wakil ketua dan komite eksekutif. Kalau di Bali kan menyusun program PSSI. Mereka malah mau menghapus hasil kongres di Bali."

"Kalau mau mengubah statuta harus diamandemen melalui kongres. Jangan maunya sendiri. Kongres itu keputusan tertinggi dan itu di Bali. "Kalau berganti pengurus statuta tetap jalan dong, kan belum ada amandemen," papar Harbiansyah panjang lebar.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management